
Menjadi Guru yang Menyalakan Semangat Belajar Murid (Sumber: Whisk)
Perubahan cara berpikir dimulai dari keberanian untuk
melihat diri sendiri secara jujur. Di ruang kelas, guru bukan hanya pengajar,
tetapi juga penyalur energi yang menentukan apakah murid berani mencoba atau
takut gagal. Inilah saatnya kita bergerak dari Pola Pikir Tetap (PPT)
menuju Pola Pikir Bertumbuh (PPB), dari takut gagal menjadi berani
belajar.
Dalam konsep pembelajaran
mendalam (deep learning), guru berperan bukan lagi sebagai pusat
pengetahuan, melainkan sebagai activator, collaborator, dan builder
learning culture. Tiga peran ini menuntut guru untuk menyalakan rasa ingin
tahu murid, membangun kolaborasi, serta menciptakan budaya belajar yang penuh
semangat dan keberanian untuk tumbuh.
Namun, semua itu sulit dilakukan
jika guru masih terjebak dalam Pola Pikir Tetap cara berpikir yang
menganggap kecerdasan dan kemampuan bersifat permanen. Untuk itu, Prof. Carol
S. Dweck dari Stanford University melalui situsnya mindsetworks.com
menjelaskan empat langkah sederhana yang dapat membantu seseorang beralih dari
PPT ke PPB:
- Belajar mengenali suara PPT. Sadari pikiran
negatif yang muncul ketika menghadapi kesulitan. Misalnya, “Saya tidak
mampu melakukannya.”
- Sadari bahwa kita punya pilihan. Kita bisa
memilih untuk tetap terjebak dalam ketakutan, atau mengambil langkah kecil
untuk mencoba.
- Berbicara kembali dengan suara PPB. Ubah
narasi dalam diri menjadi lebih positif: “Saya belum bisa sekarang, tapi
saya bisa belajar.”
- Ambil tindakan sesuai suara PPB. Bertindaklah
meski ragu. Karena tindakan adalah bukti nyata dari perubahan cara
berpikir.
Contoh sederhana:
- Suara PPT: “Kalau saya gagal berarti saya
tidak mampu.”
Suara PPB: “Kalau saya gagal, berarti saya perlu mencoba lagi.” - Suara PPT: “Kesalahan membuat saya terlihat
lemah.”
Suara PPB: “Kesalahan adalah bagian dari proses belajar.”
Guru yang memahami perbedaan dua
jenis suara ini akan mampu menuntun murid melewati rasa takutnya. Ia tidak lagi
menilai kegagalan sebagai akhir, tetapi sebagai bagian penting dari proses
belajar.
Menjadi guru yang berjiwa growth
mindset berarti terus belajar, bahkan dari kegagalan kecil di ruang kelas.
Kita mungkin tidak selalu bisa mengontrol hasil belajar murid, tetapi kita bisa
mengubah cara kita merespons prosesnya. Karena sesungguhnya, guru yang
bertumbuh akan melahirkan murid yang juga berani tumbuh.
0 komentar:
Post a Comment