![]() |
Santri Digital |
Kini,
pesantren bukan lagi tempat yang identik dengan kehidupan sederhana dan
terpencil. Banyak pesantren mulai mengintegrasikan teknologi dalam kegiatan
belajar-mengajar. Santri tidak hanya membaca kitab kuning, tetapi juga belajar coding,
desain grafis, komunikasi digital, bahkan kewirausahaan berbasis syariah.
Santri dan Dunia Digital: Antara Tantangan dan Peluang
Era
digital membawa dua sisi mata uang. Di satu sisi, ia membuka peluang besar bagi
santri untuk menebar manfaat tanpa batas. Melalui media sosial, podcast,
YouTube, hingga platform edukasi, santri bisa menjadi influencer kebaikan,
menyebarkan pesan damai dan ilmu yang mencerahkan.
Namun di
sisi lain, ruang digital juga menghadirkan tantangan. Arus informasi yang cepat
sering kali tidak diimbangi dengan literasi yang memadai. Di sinilah peran
santri menjadi penting, sebagai penjaga moral dunia maya, pelurus informasi,
dan penyampai pesan bijak di tengah kebisingan digital. Santri masa kini tidak
hanya perlu tafaqquh fiddin, tetapi juga tafaqquh fid-digital memahami dunia maya dengan etika, literasi,
dan tanggung jawab sosial.
Moderasi
Beragama di Dunia Maya
Salah satu
peran strategis santri abad ini adalah menjadi agen moderasi beragama di
ruang digital. Ketika banyak narasi ekstrem, kebencian, dan hoaks menyebar
di media sosial, santri hadir dengan narasi kesejukan.
Mereka
tidak membalas dengan amarah, tetapi dengan hikmah. Mereka tidak mempersempit
perbedaan, tetapi memperluas pemahaman. Inilah bentuk jihad baru di era digital
yakni jihad ilmu, jihad literasi, jihad menebar kedamaian.
Santri
digital sejati bukan hanya tahu cara “berdakwah di TikTok” atau “berceramah di
YouTube,” tetapi tahu kapan harus berbicara, bagaimana menjaga adab, dan
bagaimana menggunakan teknologi untuk menumbuhkan kemaslahatan.
Dari
Pesantren ke Peradaban Dunia
Peradaban
dunia kini tidak hanya dibangun oleh kekuatan militer dan ekonomi, tetapi oleh kekuatan
moral dan intelektual. Santri memiliki modal besar: akhlak, disiplin, dan
semangat belajar tanpa henti. Jika nilai-nilai ini dipadukan dengan teknologi
dan inovasi, maka pesantren bisa menjadi pusat peradaban baru serta tempat lahirnya
ilmuwan yang religius, pebisnis yang jujur, dan pemimpin yang berakhlak. Dari
pesantren kecil di pelosok negeri, bisa lahir karya besar untuk dunia. Dari
tangan santri, bisa tumbuh solusi bagi kemanusiaan.
Santri Masa Lalu vs Santri Masa Depan
Hari
Santri 2025 mengingatkan kita Bahwa perjuangan belum selesai. Bahwa kitab dan
keyboard kini sama pentingnya. Bahwa doa dan data bisa berjalan seiring untuk
Indonesia yang maju, damai, dan berperadaban dunia.
0 komentar:
Post a Comment