Wednesday, April 9, 2025

Kementerian Pendidikan Tetapkan Hari Belajar Guru Sepekan Sekali untuk Tingkatkan Kompetensi

Ilustrasi Forum Guru (Sumber: Gambar AI)

Beranda Guru – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 5684/MDM.B1/HK.04.00/2025 tertanggal 26 Maret 2025 tentang Hari Belajar Guru. Surat ini menetapkan bahwa guru di seluruh Indonesia wajib melaksanakan kegiatan Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) sebanyak satu kali dalam seminggu. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru sekaligus menciptakan ekosistem belajar yang berkesinambungan.

Kebijakan ini didasarkan pada beberapa peraturan, antara lain Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang telah mengalami beberapa perubahan. Menteri Pendidikan menegaskan bahwa guru sebagai ujung tombak pendidikan harus terus mengembangkan kompetensinya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Hari Belajar Guru akan dilaksanakan secara kolektif melalui Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), atau Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Jadwal pelaksanaannya disesuaikan dengan kesepakatan anggota kelompok masing-masing. Kegiatan ini tidak boleh mengganggu proses belajar mengajar di satuan pendidikan.


PKB dapat dibiayai melalui dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOS), BOP PAUD, BOP Kesetaraan, atau sumber dana lain yang sah sesuai peraturan perundang-undangan. Kementerian berharap dukungan dari pemerintah daerah agar program ini dapat berjalan lancar dan membudaya di kalangan guru.

 

Kebijakan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi guru, tetapi juga berdampak positif pada kualitas pembelajaran dan pembentukan karakter murid. “Guru yang terus belajar akan menciptakan generasi penerus yang berdaya saing tinggi,” tegas Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.


Surat edaran ini telah disampaikan kepada seluruh gubernur, bupati, dan wali kota di Indonesia, serta kepala dinas pendidikan untuk dilaksanakan sebaik-baiknya. Dengan adanya kebijakan ini, Kementerian berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan mutu pendidikan di tanah air.

Sumber : Surat Edaran Nomor 5684/MDM.B1/HK.04.00/2025 tertanggal 26 Maret 2025 tentang Hari Belajar Guru.

Tuesday, April 1, 2025

Menjaga Marwah Sang Guru: Refleksi dari Penghinaan terhadap SIS Aljufri

PB Alkhairaat intruksikan lapor penghina Guru Tua (Sumber: sulteng.antaranews.com)

Belum lama ini, dunia maya dikejutkan dengan beredarnya video yang berisi penghinaan terhadap sosok ulama kharismatik, Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, atau yang lebih dikenal dengan Guru Tua. Insiden ini sontak memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, khususnya masyarakat Sulawesi Tengah dan keluarga besar Alkhairaat, organisasi yang didirikan oleh Guru Tua.

Penghinaan yang dilontarkan oleh seorang individu bernama Fuad Plered tersebut, dianggap sebagai tindakan yang tidak hanya mencoreng nama baik Guru Tua, tetapi juga melukai perasaan umat Islam, khususnya para santri dan alumni Alkhairaat. Guru Tua, yang dikenal sebagai tokoh pendidik dan pejuang, telah berjasa besar dalam mengembangkan pendidikan dan dakwah Islam di wilayah timur Indonesia.

Menanggapi insiden ini, berbagai pihak menunjukkan solidaritas dan kecaman keras. Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, misalnya, menyebut tindakan tersebut sebagai perbuatan keji dan tidak beradab. Organisasi Alkhairaat pun bergerak cepat dengan melaporkan Fuad Plered ke pihak berwajib, dan menginstruksikan seluruh komisariat wilayah dan daerah untuk melakukan hal yang sama.

Tak hanya itu, tokoh-tokoh nasional seperti pimpinan MPR RI dan anggota DPD RI juga turut menyesalkan insiden ini, dan mendesak agar kasus ini segera diselesaikan secara hukum. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah pun turut mengecam, dan menyatakan bahwa narasi yang di lontarkan oleh Fuad Plered adalah narasi kebencian, dan memecah kerukunan.

Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, tentang pentingnya menjaga lisan dan menghormati tokoh-tokoh yang berjasa bagi bangsa. Di era digital ini, di mana informasi dapat menyebar dengan cepat, kita perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Ujaran kebencian dan penghinaan, tidak hanya merugikan korban, tetapi juga dapat memicu konflik sosial.

Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Mari kita jadikan insiden ini sebagai momentum untuk memperkuat pendidikan karakter, dan menumbuhkan rasa hormat terhadap perbedaan.

Sumber Informasi Resmi:

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk pembaca Beranda Guru.

Guru Tua: Sang Pembangun Pendidikan Islam di Indonesia Timur yang Namanya Abadi di Bandara Palu


Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri, yang lebih dikenal sebagai Guru Tua, adalah sosok ulama dan pendidik yang namanya tak pernah pudar dalam sejarah Islam Indonesia. Tidak hanya dihormati karena kedalaman ilmu agamanya, beliau juga dikenang sebagai pendiri Alkhairaat, salah satu lembaga pendidikan Islam terbesar di Indonesia Timur. Kontribusinya yang luar biasa dalam dunia pendidikan membuat namanya diabadikan sebagai Bandara Internasional Mutiara SIS Al-Jufri di Palu, Sulawesi Tengah, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya.  


Lahir pada 13 Maret 1892 di Tarim, Hadramaut, Yaman, Sayyid Idrus berasal dari keluarga terhormat dalam dunia Islam. Ayahnya, Habib Salim bin Alwi Al-Jufri, adalah seorang mufti dan qadhi (hakim) yang disegani di Hadramaut. Didikan agama yang kuat sejak kecil membentuk karakter dan keilmuannya, mempersiapkannya untuk menjadi seorang ulama besar di masa depan.  

Pada tahun 1925, bersama keluarganya, beliau melakukan perjalanan ke Indonesia. Setelah singgah di beberapa kota seperti Pekalongan dan Jombang, akhirnya beliau menetap di Solo pada 1928. Namun, panggilan dakwah membawanya hijrah ke Sulawesi pada 1929, di mana ia memulai perjuangan besar dalam menyebarkan ilmu agama dan membangun pendidikan Islam di wilayah Indonesia Timur.  


Pada 30 Juni 1930, di Kota Palu, Guru Tua mendirikan Madrasah Alkhairaat, yang menjadi cikal bakal jaringan pendidikan Islam terbesar di wilayah tersebut. Tidak hanya fokus pada ilmu agama, Alkhairaat juga mengajarkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, menciptakan generasi muslim yang berwawasan luas.  

Dalam waktu singkat, Alkhairaat berkembang pesat. Kini, lembaga ini memiliki:  
- Lebih dari 1.500 sekolah dan madrasah  
- 34 pondok pesantren  
- Universitas Islam Alkhairaat (didirikan 1964)  

Pencapaian ini menjadikan Alkhairaat sebagai pusat pendidikan Islam terkemuka di Indonesia Timur, melahirkan ribuan alumni yang berkontribusi bagi bangsa.  


Atas jasa-jasanya yang luar biasa, nama Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri diabadikan sebagai Bandara Internasional Mutiara SIS Al-Jufri di Palu pada 28 Februari 2014. Bandara ini bukan sekadar simbol transportasi, melainkan penghormatan abadi bagi seorang ulama yang mengabdikan hidupnya untuk pendidikan dan dakwah.  

Guru Tua wafat pada 22 Desember 1969, namun warisannya tetap hidup. Alkhairaat terus berkembang, mencetak generasi penerus yang berilmu dan berakhlak mulia. Setiap kali kita melangkah ke Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, kita diingatkan akan perjuangan seorang Guru Tua—seorang ulama, pendidik, dan pahlawan yang meletakkan fondasi kokoh bagi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia Timur.  

Guru Tua bukan hanya tokoh agama, tetapi juga pemersatu dan pejuang pendidikan. Melalui Alkhairaat, beliau membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam dapat berjalan harmonis dengan budaya lokal. Pengabdiannya yang tulus telah menginspirasi banyak generasi, menjadikannya sosok yang abadi dalam sejarah Indonesia.  

"Guru Tua telah meninggalkan warisan yang tak ternilai, dan namanya akan terus dikenang sebagai sang pembawa cahaya ilmu dan perdamaian."

Semoga kisah perjuangan Guru Tua ini menginspirasi kita semua untuk terus berkontribusi bagi kemajuan pendidikan dan persatuan bangsa.  

Sumber Referensi:
1. Yayasan Alkhairaat. (2023). Sejarah Singkat Alkhairaat  
3. Kementerian Perhubungan RI. (2014). *Peresmian Nama Bandara Mutiara SIS Al-Jufri   

(Catatan: Beberapa link mungkin memerlukan pembaruan atau verifikasi ulang untuk memastikan keaktifannya.)

Saturday, March 8, 2025

Kepala Sekolah di Sulteng Diingatkan: Penambahan Tenaga Honorer Tanpa Izin Bisa Kena Pidana

Plt. Kepala BKD Sulteng Adiman : Penambahan Tenaga Honorer Tanpa Izin Bisa Kena Pidana ( Foto: IST./GlobalSilteng)

Sulteng, BerandaGuru.com – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh kepala sekolah di wilayah tersebut. Kepala sekolah yang nekat menambah tenaga honorer tanpa persetujuan resmi pada tahun 2025 berpotensi menghadapi sanksi pidana. Peringatan ini disampaikan untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan pemerintah yang membatasi penambahan tenaga honorer di instansi pendidikan.  

Menurut BKD, penambahan tenaga honorer tanpa izin tidak hanya melanggar aturan kepegawaian, tetapi juga dapat menimbulkan masalah anggaran dan administratif. Pelanggaran ini dinilai serius dan dapat berujung pada tindakan hukum jika terbukti melanggar ketentuan yang berlaku.  

BKD menegaskan pentingnya koordinasi antara kepala sekolah dengan instansi terkait, termasuk BKD sendiri, sebelum melakukan rekrutmen tenaga honorer. Hal ini dilakukan untuk menghindari pelanggaran aturan dan memastikan transparansi dalam pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan pendidikan.  

“Kami mengimbau semua kepala sekolah untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Jangan sampai tindakan sepihak justru merugikan institusi pendidikan dan pemerintah daerah,” tegas perwakilan BKD.  

Peringatan ini menjadi pengingat bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor pendidikan untuk lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait tenaga honorer. Dengan mematuhi aturan, diharapkan tidak ada lagi kasus yang merugikan baik secara finansial maupun hukum.  

Sumber: Global Sulteng *

*Artikel ini diterbitkan ulang dari sumber asli dengan penyesuaian gaya penulisan untuk  BerandaGuru.com.