Friday, September 12, 2025

Kepala Sekolah di Era Baru: Apa yang Berubah dalam Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025?


Ketika berbicara tentang pendidikan, seringkali perhatian kita tertuju pada guru di ruang kelas. Padahal ada sosok lain yang tak kalah penting: kepala sekolah. Ia bukan hanya pemimpin administratif, tetapi juga pengarah visi, pengambil keputusan, dan motor penggerak kualitas sekolah.

Nah, pemerintah baru saja menerbitkan aturan baru melalui Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Aturan ini menggantikan regulasi lama (Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021) yang dianggap sudah tidak lagi sesuai dengan tantangan pendidikan saat ini.

Guru kini tak lagi hanya dipandang sebagai pengajar, tetapi juga calon pemimpin satuan pendidikan. Dengan peraturan baru ini, rekrutmen dan penugasan kepala sekolah dilakukan lebih ketat dan terstruktur agar sekolah benar-benar dipimpin oleh orang yang berkompeten.

Bayangkan saja, seorang kepala sekolah kini dituntut memiliki kompetensi sosial, kepribadian, profesional, sekaligus jiwa entrepreneur. Artinya, kepala sekolah tak cukup sekadar pintar mengajar, tapi juga harus mampu memimpin, berinovasi, dan mengelola sekolah layaknya sebuah organisasi yang dinamis.

Bagi guru yang berminat menjadi kepala sekolah, jalannya cukup panjang:

  • Ada pemetaan kebutuhan dari dinas pendidikan.

  • Lalu ada pengusulan dan seleksi calon dengan syarat ketat (minimal S1/D4, punya sertifikat pendidik, pengalaman manajerial, hingga catatan kinerja yang baik).

  • Setelah itu, calon yang lolos wajib mengikuti pelatihan khusus untuk memperkuat kompetensi kepemimpinan.

Hanya guru yang lulus semua tahapan inilah yang bisa ditugaskan menjadi kepala sekolah.

Tidak kalah penting, aturan ini juga mengatur soal masa jabatan. Kepala sekolah dari unsur ASN hanya boleh menjabat dua periode, masing-masing empat tahun. Jadi maksimal delapan tahun. Jika belum ada calon pengganti yang memenuhi syarat, bisa diperpanjang, tapi dengan catatan harus berprestasi “Sangat Baik”.

Dengan aturan ini, diharapkan kualitas kepemimpinan di sekolah-sekolah akan meningkat. Kepala sekolah yang terpilih bukan hanya karena faktor kedekatan atau senioritas, melainkan hasil dari proses seleksi yang terukur.

Bagi guru, aturan ini bisa jadi motivasi untuk terus mengembangkan diri. Bagi siswa dan orang tua, tentu harapannya sederhana: sekolah dipimpin oleh sosok yang benar-benar mampu membawa perubahan positif.

Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 ini adalah langkah maju. Namun, implementasinya akan menjadi kunci. Apakah daerah mampu melaksanakan seleksi dengan objektif? Apakah pelatihan benar-benar membentuk pemimpin yang visioner? Jika iya, maka kita bisa optimis kualitas pendidikan Indonesia akan semakin meningkat.

Wednesday, September 10, 2025

Guru Bukan Beban, Melainkan Pilar Peradaban

Guru: Aset atau Beban Negara?

Beberapa waktu terakhir, istilah “Guru Beban Negara” kerap terdengar di ruang publik. Ada yang menyebutnya dalam obrolan santai, ada pula yang melemparkan istilah ini di media sosial. Tentu saja, bagi para pendidik, sebutan ini terasa menyakitkan. Bagaimana mungkin profesi yang seharusnya dimuliakan justru dilabeli sebagai beban? Namun pertanyaannya, benarkah guru adalah beban negara? Atau justru aset terbesar bangsa?

Guru sebagai Investasi Bangsa

Mari kita lihat dari sisi sederhana. Setiap rupiah yang dialokasikan negara untuk gaji, tunjangan, dan pelatihan guru bukanlah pemborosan. Itu adalah investasi jangka panjang. Tidak ada negara maju tanpa pendidikan yang kuat. Dan tidak ada pendidikan yang kuat tanpa guru.

Cita-cita Indonesia Emas 2045 tidak mungkin tercapai hanya dengan infrastruktur megah atau teknologi canggih. Semua itu akan sia-sia jika generasi penerus tidak memiliki pengetahuan, karakter, dan keterampilan yang dibangun dari ruang-ruang kelas di sekolah. Di sanalah guru berperan, setiap hari, meski sering tanpa sorotan kamera.

Dari Mana Stigma “Beban Negara” Berasal?

Kita tidak bisa menutup mata, memang ada sebagian kecil guru yang terjebak rutinitas, kurang disiplin, atau hanya berorientasi pada tunjangan sertifikasi. Potret inilah yang seringkali diperbesar dan digeneralisasi oleh masyarakat. Satu dua kasus seolah-olah mencerminkan wajah semua guru.

Sayangnya, masyarakat jarang melihat sisi lain: guru-guru yang rela mengorbankan waktu istirahatnya demi mempersiapkan materi, guru yang harus membeli alat tulis dari kantong pribadi, atau guru yang meski kesehatannya terganggu tetap datang ke sekolah demi siswanya.

Guru di Garis Terdepan

Mari bayangkan sejenak: seorang guru di pelosok Kalimantan harus menyeberangi sungai setiap hari dengan perahu kecil agar bisa sampai ke sekolah. Ada guru di Papua yang berjalan kaki berjam-jam, mendaki dan menuruni bukit hanya untuk bisa mengajar di kelas berdinding papan. Ada pula guru di daerah konflik yang tetap mengajar di tengah ancaman rasa takut.

Apakah layak mereka disebut “beban”? Bukankah justru merekalah yang menjaga agar api pendidikan tidak padam, meski negara belum sepenuhnya hadir dalam bentuk fasilitas yang layak?
Mengubah Paradigma

Sudah saatnya kita mengubah paradigma. Guru bukanlah beban, melainkan aset bangsa. Negara harus melihat profesi guru bukan sekadar pos anggaran, tetapi sebagai motor peradaban. Itu artinya, peningkatan kesejahteraan, pelatihan berkelanjutan, dan penghargaan sosial harus diberikan secara serius.

Di sisi lain, guru pun perlu menjawab kepercayaan itu. Profesionalisme, kreativitas, dan komitmen harus terus ditumbuhkan. Guru harus hadir bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai inspirator, motivator, bahkan fasilitator bagi murid-muridnya.

Guru Bukan Beban, Melainkan Pilar Peradaban

Guru bukanlah beban negara. Mereka adalah fondasi masa depan bangsa. Tanpa guru, kita semua hanyalah potongan-potongan cerita tanpa arah. Maka, alih-alih melabeli guru dengan stigma negatif, mari kita bersama-sama mendukung mereka.

Namun di sinilah menariknya: bagaimana menurut Anda?
Apakah istilah “Guru Beban Negara” masih relevan diucapkan? Ataukah kita justru perlu memikirkan cara baru untuk menghargai guru? Silakan bagikan pendapat Anda di kolom komentar.

Tuesday, August 5, 2025

20 Judul Kultum Kepramukaan Anak SD: Lucu, Bermakna, dan Islami!


Sedang mencari inspirasi kultum untuk anak SD yang cocok dibawakan saat kegiatan kepramukaan? Di sinilah tempatnya! 🌟

Dalam dunia kepramukaan, anak-anak tidak hanya belajar baris-berbaris atau mendirikan tenda, tapi juga nilai-nilai moral dan spiritual. Maka, menyisipkan kuliah tujuh menit (kultum) bertema kepramukaan bisa menjadi cara seru untuk menanamkan akhlak mulia sejak dini. Apalagi jika dibawakan dengan gaya anak-anak yang lucu, ringan, tapi tetap mengandung nilai Islami, lengkap dengan satu ayat Al-Qur’an dan satu hadits.

Berikut ini kami sajikan 20 judul kultum bertema kepramukaan untuk anak SD, yang bisa dibawakan oleh siswa saat apel, perkemahan, atau kegiatan rohani. Judul-judul ini dirancang agar relevan, komunikatif, penuh pesan moral, dan tentunya menghibur dengan gaya khas anak-anak.


1. "Tenda, Tali, dan Takwa!"

πŸ’‘ Belajar kerja sama saat mendirikan tenda, seperti tolong-menolong dalam Islam.
πŸ“– QS. Al-Ma'idah: 2“Tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan…”
πŸ•Œ Hadis"Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya..." (HR. Bukhari)


2. "Simpul Hidup, Bukan Simpul Bohong!"

πŸ’‘ Belajar simpul tali sambil jujur dan tidak berbohong
πŸ“– QS. Al-Ahzab: 70"Berkatalah dengan perkataan yang benar…”
πŸ•Œ Hadis"Kejujuran membawa kepada kebaikan..." (HR. Bukhari & Muslim)


3. "Semut Pun Baris Rapi, Masa Kita Enggak?"

πŸ’‘ Belajar disiplin dan baris-berbaris seperti semut
πŸ“– QS. As-Saff: 4"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur..."
πŸ•Œ Hadis"Disiplin dalam kebaikan itu bagian dari iman." (HR. Bukhari)


4. "Peci, Syal, dan Shalat"

πŸ’‘ Seragam pramuka keren, tapi jangan lupa salat!
πŸ“– QS. Al-Baqarah: 3"Dan mereka yang mendirikan shalat…”
πŸ•Œ Hadis"Shalat adalah tiang agama..." (HR. Tirmidzi)


5. "Berkemah di Dunia, Berteduh di Surga"

πŸ’‘ Berkemah mengajarkan kesederhanaan dan sabar
πŸ“– QS. Al-Insyirah: 5-6"Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan..."
πŸ•Œ Hadis"Barang siapa bersabar, Allah akan menolongnya." (HR. Bukhari)


6. "Kakak Pembina Bukan Malaikat, Tapi Baik!"

πŸ’‘ Belajar menghormati pembina dan orang tua
πŸ“– QS. Luqman: 14"Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu…”
πŸ•Œ Hadis"Bukan dari golongan kami yang tidak menghormati yang lebih tua." (HR. Abu Dawud)


7. "Lambang Pramuka: Bukan Daun Biasa!"

πŸ’‘ Filosofi tunas kelapa dan makna kebaikan dalam Islam
πŸ“– QS. An-Nahl: 125"Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah..."
πŸ•Œ Hadis"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad)


8. "Kisah Sendok dan Sedekah di Perkemahan"

πŸ’‘ Berbagi makanan saat kemah itu sedekah!
πŸ“– QS. Al-Baqarah: 267"Belanjakanlah dari yang baik-baik..."
πŸ•Œ Hadis"Sedekah itu tidak mengurangi harta..." (HR. Muslim)


9. "Aduh, Kakiku Kena Duri, Tapi Aku Sabar!"

πŸ’‘ Belajar sabar dan berani saat ada ujian kecil di kemah
πŸ“– QS. Al-Baqarah: 153"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
πŸ•Œ Hadis"Tidaklah seorang Muslim tertimpa duri kecuali dihapus dosanya." (HR. Bukhari)


10. "Masak Nasi Gosong, Hati Jangan Ikut Gosong!"

πŸ’‘ Belajar ikhlas saat gagal, dan tetap semangat!
πŸ“– QS. Az-Zumar: 53"Jangan berputus asa dari rahmat Allah."
πŸ•Œ Hadis"Allah tidak melihat bentuk tubuh kalian, tapi hati kalian." (HR. Muslim)


11. "Pramuka Hebat, Hapal Ayat!"

πŸ’‘ Jadi pramuka keren bukan cuma bisa tali, tapi juga hafal Quran
πŸ“– QS. Al-Muzzammil: 4"Bacalah Al-Quran dengan tartil..."
πŸ•Œ Hadis"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)


12. "Senter, Gelap, dan Cahaya Iman"

πŸ’‘ Senter membantu di gelap, seperti iman di hati
πŸ“– QS. An-Nur: 35"Allah adalah cahaya langit dan bumi..."
πŸ•Œ Hadis"Iman itu menerangi hati..." (HR. Thabrani)


13. "Kalau Bisa Kompas, Harus Bisa Sholat!"

πŸ’‘ Kompas bantu arah, sholat bantu hidup
πŸ“– QS. Al-Baqarah: 2"Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa."
πŸ•Œ Hadis"Shalat itu tiang agama..." (HR. Tirmidzi)


14. "Ngantuk Pas Api Unggun? Tapi Jangan Lupa Dzikir!"

πŸ’‘ Meski lelah, tetap ingat Allah
πŸ“– QS. Ar-Ra’d: 28"Dengan mengingat Allah hati menjadi tenang."
πŸ•Œ Hadis"Perumpamaan orang yang ingat Allah seperti orang hidup..." (HR. Bukhari)


15. "Bersih Itu Bukan Cuma Karena Ada Kakak Pembina"

πŸ’‘ Kebersihan bagian dari iman, bukan karena disuruh
πŸ“– QS. Al-Baqarah: 222"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bersih."
πŸ•Œ Hadis"Kebersihan itu sebagian dari iman." (HR. Muslim)


16. "Tertib Bukan Karena Diawasi, Tapi Karena Tahu Allah Melihat"

πŸ’‘ Disiplin bukan karena takut, tapi karena iman
πŸ“– QS. Al-Alaq: 14"Tidakkah dia mengetahui bahwa Allah melihat?"
πŸ•Œ Hadis"Ihsan adalah beribadah seolah-olah engkau melihat Allah..." (HR. Muslim)


17. "Aku Gagal Panjat Tali, Tapi Niatku Lillahi!"

πŸ’‘ Usaha itu penting, hasil serahkan ke Allah
πŸ“– QS. At-Taubah: 105"Bekerjalah, Allah akan melihat pekerjaanmu…”
πŸ•Œ Hadis"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat." (HR. Bukhari & Muslim)


18. "Pramuka Juga Harus Punya Adab!"

πŸ’‘ Tutur kata, sopan santun, sama pentingnya dengan tali temali
πŸ“– QS. Al-Hujurat: 11"Janganlah kalian saling mencela..."
πŸ•Œ Hadis"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak." (HR. Ahmad)


19. "Tepuk Pramuka, Tapi Jangan Lupa Doa"

πŸ’‘ Rame-rame seru, tapi jangan lupa doa dan zikir
πŸ“– QS. Al-A’raf: 205"Sebutlah Tuhanmu dalam hatimu..."
πŸ•Œ Hadis"Doa adalah senjata orang beriman." (HR. Hakim)


20. "Jadi Pramuka Bukan Cuma Gaya, Tapi Punya Tujuan Mulia!"

πŸ’‘Pramuka mengajarkan hidup penuh makna dan tujuan
πŸ“– QS. Adz-Dzariyat: 56 "Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku."
πŸ•Œ Hadis"Setiap amal tergantung niat." (HR. Bukhari)


Itulah 20 judul kultum bertema kepramukaan yang bisa menjadi bekal untuk anak-anak tampil percaya diri, menginspirasi teman-temannya, dan belajar menyampaikan nilai-nilai kebaikan secara Islami. 🌱

Judul-judul ini bisa dikembangkan menjadi naskah kultum berdurasi 7–10 menit dengan gaya ringan, lucu, dan tetap bermakna. Sangat cocok untuk pembinaan karakter anak sejak dini melalui kegiatan pramuka yang menyenangkan!

Semoga bermanfaat, dan jangan ragu untuk membagikan ide kultum ini kepada guru, pembina pramuka, atau orang tua lainnya. Jika Anda tertarik mendapatkan naskah lengkap dari salah satu judul, silakan tinggalkan komentar atau hubungi kami. ✨

Salam Pramuka!
Siap! Sedia!

Wednesday, July 23, 2025

Peringati Hari Anak Nasional 2025, SD Inpres 2 Gio Gelar “Pertemuan Pagi Ceria” Penuh Semangat

Sumber: Dokumentasi kegiatan di SD Inpres 2 Gio


Berandaguru.com – Suasana ceria dan penuh semangat mewarnai halaman SD Inpres 2 Gio pada Rabu pagi, 23 Juli 2025. Seluruh siswa dan tenaga kependidikan kompak mengikuti kegiatan “Pertemuan Pagi Ceria” dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, sesuai dengan himbauan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong.

Dengan mengusung tema nasional “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan dimulai tepat pukul 07.30 WITA, diisi dengan rangkaian aktivitas yang sederhana namun bermakna. Dimulai dari Senam Anak Indonesia Hebat, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Kepala SD Inpres 2 Gio.

Para siswa mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias dan semangat. Gerakan senam dilakukan serentak dengan ceria, lagu kebangsaan dinyanyikan penuh semangat, dan suasana khusyuk terasa saat doa bersama berlangsung. Tidak hanya menjadi ajang seremonial, kegiatan ini juga menjadi bentuk edukasi nilai-nilai kebangsaan dan spiritual bagi seluruh peserta didik.
 
πŸ“Š Infografis Naratif: Rangkaian “Pertemuan Pagi Ceria” di SD Inpres 2 Gio

✅ Tanggal: Rabu, 23 Juli 2025
✅ Waktu: 07.30 WITA – selesai
✅ Tempat: Halaman SD Inpres 2 Gio
✅ Peserta: Seluruh siswa & tenaga kependidikan
✅ Rangkaian kegiatan: Senam Anak Indonesia Hebat, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya,  Doa bersama dipimpin Kepala Sekolah
✅ Dokumentasi: Diunggah ke media sosial dengan tagar #PagiCeriaHAN2025



πŸ—£️ Pesan Kepala Sekolah:

“Hari Anak Nasional adalah momentum untuk mengingatkan kita semua bahwa anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Dengan kegiatan ini, kami berharap anak-anak semakin sehat, ceria, dan berkarakter kuat. Mari kita dukung tumbuh kembang mereka secara positif demi menyongsong Indonesia Emas 2045,”
— Kepala SD Inpres 2 Gio

 
✍️ Ayo Sekolah Lain Berbagi Cerita Hebatmu!
berandaguru.com mengajak seluruh guru, kepala sekolah, dan pegiat pendidikan untuk membagikan cerita kegiatan Hari Anak Nasional 2025 dari sekolah masing-masing. Cerita sederhana yang inspiratif akan memperkuat semangat kolaborasi dan berbagi antarpendidik di seluruh Indonesia.

πŸ’‘ Bagikan cerita sekolahmu dalam bentuk:
Artikel kegiatan
Foto atau video singkat
Refleksi dari siswa atau guru
Ucapan semangat untuk anak-anak Indonesia

πŸ“© Kirim tulisanmu ke admin : keberandaguru@gmail.com
Atau cukup gunakan formulir berbagi cerita di halaman utama kami.

Anak Hebat adalah Cermin Guru Hebat. Mari bersama wujudkan Indonesia Emas 2045 dimulai dari ruang kelas kita.